HERALD.ID, JAKARTA–Masalah ijazah Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi perdebatan. Babak perdebatannya diprediksi masih panjang.
Itu karena pihak yang meragukan terus berusaha mengungkap kebenaran. Pada saat yang sama, kubu Jokowi tidak mau memperlihatkan ijazah yang mereka klaim asli dan sudah mereka lihat.
Publik pun makin penasaran. Selain itu, masalah ini dianggap semakin lucu. Penilaian itu salah satunya dilontarkan tokoh publik, Muhammad Said Didu.
“Pernyataan lucuuuu,” tulis Said Didu di akun X-nya, @msaid_didu menanggapi pemberitaan salah satu media berjudul: Pengacara Jokowi: Kami Sudah Lihat Ijazah Asli, tapi Tak Akan Dipublikasikan.
Unggahan Said Didu ditanggapi beragam. Syueb Abuhanifah dengan akun X bernama
@syueb2011 menulis, “Saya tinggal serumah dan makan semeja selama beberapa tahun mulai Oktober 1985 tidak menganggap lucu.”
“Ibarat ditilang di jalan, suruh mengeluarkan SIM malah panggil pengacara sambil ngomong pengacara saya sudah lihat SIM aslinya,” imbuh @bakanosan1.
“Ijazah Jokowi kini lebih mirip ARTEFAK mitos daripada bukti akademik. masyarakat pun mulai bertanya: apakah dokumen tersebut benar-benar ada? Ataukah ini hanyalah bagian dari cerita rakyat modern yg akan diceritakan turun-temurun sebagai “LEGENDA Ijazah yang TAK KASAT MATA”?” tambah @mautauje.
Tim kuasa hukum Jokowi sendiri merepons tuduhan ijazah klien mereka dengan menegaskan bahwa itu memang sengaja dilontarkan pihak-pihak tertentu untuk mendiskreditkan mantan presiden itu.
Dalam pernyataan terbarunya, tim kuasa hukum yang dipimpin Yakup Hasibuan menyebut, narasi ijazah palsu Jokowi jelas upaya menyerang citra Jokowi, yang sudah tidak lagi menjabat presiden. Pihaknya mengaku, telah mempelajari kasus tersebut sejak 2023. Hasilnya, secara hukum perkara itu sudah dimentahkan oleh pengadilan.
“Tapi tiba-tiba ada lagi narasi, ada pihak-pihak di luar sana yang tetap mencoba mendiskreditkan Bapak Jokowi, walaupun beliau bukan lagi sebagai Presiden Republik Indonesia,” kata Yakup saat ditemui di Senayan Avenue, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025) dikutip dari Republika.co.id.
Yakup juga menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang ingin berdiskusi secara langsung dengan Jokowi untuk membahas ijazah keluaran Fakultas Kehutanan UGM. Dia pun siap menerima tantangan orang yang masih meragukan keaslian ijazah Jokowi, karena sudah ditunjuk secara resmi menjadi pengacara.
“Jadi tidak bisa lagi kalau ada orang di luar sana ingin menghubungi Pak Jokowi mengenai pengen lihat, pengen bertanya, pengen berdiskusi, pengen berdebat, sudah tidak bisa karena Pak Jokowi sudah menunjuk kami,” kata Yakup mengingatkan.
Sekali lagi, Yakup mengimbau masyarakat supaya tak melempar pernyataan tak berdasar terkait ijazah palsu Jokowi. Dia meminta masyarakat menghargai hak Jokowi yang enggan merespons masalah ijazah palsu.
Meski begitu, Yakup siap menghadapi jika masih ada pihak tertentu yang tak terima dengan klarifikasi UGM, untuk memilih mengajukan gugatan hukum terkait keabsahan ijazah Jokowi. “Bapak Jokowi juga sama seperti kita, warga sipil biasa yang memiliki hak asasi manusia dan juga hak privasi yang perlu kita jaga juga,” ujarnya.
Karena itu, ia mengajak sosok yang masih meragukan ijazah Jokowi untuk beradu argumen di pengadilan saja. “Jadi janganlah kita memberikan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dan melalui jalur-jalur yang dibuat hukum. Kalau melalui jalur hukum, kami hargai dan pastinya kami terima dengan baik,” kata Yakup. (ilo)