HERALD.ID, JAKARTA — Pengamat politik Rocky Gerung menilai kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo seharusnya bisa diselesaikan secara sederhana.
Dalam pernyataannya di kanal YouTube-nya, Rocky menyayangkan sikap Presiden yang dinilai enggan bersikap terbuka kepada publik.
“Ini masalah yang sangat simpel tapi dibuat rumit. Kalau diminta rakyat, ya tunjukkan saja ijazahnya. Selesai,” kata Rocky dalam perbincangan bersama Hirsen Arif.
Menurut Rocky, sikap UGM sebagai almamater Jokowi justru semakin memperkeruh suasana. Ia menyebut pihak kampus terkesan konservatif karena tidak memberikan klarifikasi tegas terkait polemik tersebut, meskipun desakan datang dari para alumni dan guru besar sendiri.
“UGM itu konservatif, tidak membantu menjelaskan. Sebaliknya masyarakat sipil justru progresif, mendesak keterbukaan,” ujarnya.
Rocky juga mengkritik sikap kuasa hukum Jokowi yang menolak menunjukkan ijazah dengan alasan tuduhan tidak berdasar.
Ia menegaskan, sebagai pejabat publik, Presiden harus siap menjawab pertanyaan masyarakat secara terbuka.
“Presiden itu bukan sekadar warga biasa. Ia tokoh publik yang harus menjawab tuntutan moral publik. Kalau betul ada ijazah, tunjukkan. Kalau hilang, akui juga. Ini soal moral,” tegas Rocky.
Ia mengingatkan bahwa berlarut-larutnya kasus ini tidak hanya merugikan citra pribadi Jokowi, tetapi juga dapat membebani Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurutnya, polemik ini bisa menimbulkan ketegangan sosial-politik di tengah situasi ekonomi yang sedang sulit.
“Pak Prabowo sedang fokus konsolidasi dan cari legitimasi. Kalau terus dibebani masalah lama yang tidak diselesaikan Jokowi, ini akan jadi beban politik juga,” kata Rocky.
Ia menambahkan, jika Jokowi dapat membuktikan keaslian ijazahnya, justru akan berdampak positif terhadap legitimasi moral pemerintahan baru. Sebaliknya, jika tidak, maka dukungan moral Jokowi kepada Prabowo bisa menjadi titik lemah yang terus dieksploitasi publik.
Rocky menutup pernyataannya dengan harapan agar Presiden Jokowi mengambil langkah sederhana: bersikap jujur.
“Publik tidak menuntut yang aneh-aneh. Hanya ingin tahu, benar enggak beliau punya ijazah. Itu saja. Demi bangsa ini agar tidak terus terbebani dengan soal sepotong kertas,” ujarnya.
Sebelumnya, Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Solo untuk meminta penjelasan soal keaslian ijazah Jokowi. Massa TPUA ini sebelumnya mendatangi UGM kemarin.
Massa yang berjumlah belasan orang kemudian berjalan kaki menuju kediaman Jokowi. Perwakilan massa kemudian memasuki rumah Jokowi.
Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadhilah, mengatakan kedatangannya ke rumah Jokowi untuk bersilaturahmi. Selain itu, kedatangannya untuk klarifikasi mengenai keaslian Ijazah Jokowi.
“Tapi yang kedua kami ingin klarifikasi, dan membantu Pak Jokowi untuk bisa berhubungan dengan ijazah aslinya yang selama ini beliau sampaikan,” katanya. (San)